Penyakit kulit sangat umum ditemukan di Negara-negara yang bersifat tropis, khususnya negara yang tergolong dalam negara berkembang. Faktornya pun bermacam-macam, mulai dari Suhu, Pengaruh Lingkungan, Sanitasi yang buruk, atau bahkan kebersihan dari diri kita sendiri. Data dari World Healthy Organization ( WHO ) menunjukkan, jenis penyakit mematikan di dunia yang ada di bawah ini sangat mempengaruhi penurunan populasi di dunia. Mulai dari jenis penyakit kulit langka sampai yang sering terjadi pada manusia.
Di indonesia sendiri, jenis penyakit kulit seperti kutil, panu, cacar air, kurap dan impetigo merupakan penyakit kulit yang paling sering dialami masyarakat indonesia. Untungnya penyakit kulit tersebut jarang menimbulkan kematian, walau dalam beberapa kasus yang sudah sangat parah dapat juga bersifat mematikan. Menurut data WHO, Melanoma menjadi jenis penyakit kulit yang paling mematikan di dunia diikuti dengan 4 jenis penyakit kulit lainnya.
- Berikut penjelasan mengenai 5 jenis Penyakit Kulit Paling Mematikan di Dunia :
1.Necrotizin Fasciitis
Necrotizin Fasciitis adalah sebuah infeksi langka jaringan lunak yang mengancam jiwa. Pada umumnya, Necrotizin Fasciitis dikenal sebagai penyakit pemakan daging atau sindrom bakteri pemakan daging, adalah infeksi langka lapisan lebih dalam dari kulit dan jaringan subkutan dengan mudah menyebar di fasia dalam jaringan subkutan, Yang di sebabkan karena bakteri bernama streptococcus pyognes. Bakteri ini sering disebut dengan bakteri pemakan daging manusia. Penyakit ini tergolong berbahaya, sebab bisa berakibat fatal bagi si penderita. Karena bakteri tersebut dapat membuat kegagalan fungsi jaringan serta organ pada manusia. .
Apabila anda mencurigai penyakit ini maka segera lakukan tindakan penanganan secepatnya. Kejadian keseluruhan diperkirakan 3,5 kasus per 100.000 orang dengan tingkat mortalitas antara 10% sampai 40% dan dapat meningkat setinggi 80% tanpa intervensi media atau bedah dini.
2.Leishmaniasis
Salah satu penyakit yang menjadi fokus badan kesehatan dunia atau WHO adalah leishmaniasis ( dikenal sebagai parasit pemakan daging ) yang kini telah menjangkiti sebanyak 900.000 _ 1.000.000 orang di 98 Negara di seluruh dunia yang diperkirakan akan terus bertambah dan berkembang dan akan menghantui dunia jika tidak diambil tindakan bersama dalam mengatasi penyebaran penyakit yang disebabkan oleh parasit leishmania ini. Sampai saat ini saja, dalam setiap tahunnya penyakit parasit ini memakan korban sebanyak 20-30 ribu jiwa.
Leishmaniasis yang dikenal sebagai penyakit ” orang miskin ” ini umumnya berkembang di wilayah yang sanitasinya buruk dengan fasilitas kesehatan yang mendasar yang minim dan juga terkait dengan malnutrisi. Disamping itu, leishmaniasis juga menyebar dengan cepat di wilayah yang dimana orang atau pekerja memiliki kebiasaan tidur di alam terbuka.
Berdasarkan laporan yang dipublish di weekly epidomiological record tercatat sebanyak 399 juta orang rentan terhadap penyakit visceral leishmaniasis berjumlah 556 juta orang. Ada 12 negara yang paling rentan masyarakatnya terkena leishmaniasis yaitu, Bangladesh, Brazil, China, ethiopia, Georgia, india, Kenya, Nepal, Paraguay, Somalia, South Sudan, Spain, Sudan dan Uganda.
3. Melanoma
Melanoma adalah salah satu jenis bentuk yang berbahaya dan jenis penyakit yang paling mematikan di dunia. Melanoma merupakan jenis kanker kulit yang berkembang pada melanosit, yaitu sel pigmen kulit yang memiliki fungsi penghasil melanin. Melanoma dapat muncul pada kulit normal dan berawal dari tahi lalat atau daerah lain pada kulit yang mengalami perubahan wujud. Kemudian memang ditemukan bahwa melanoma ini sangat berkaitan dengan tahi lalat yang ada pada tubuh manusia , Dan hampir setiap orang mempunyai tahi lalat berwarna, Dokter pun menyebut tahi lalat ber warna ini adalah Nevi Melanositik yang artinya tumor kulit yang berbentuk tanda lahir atau bercak berwarna yang sifatnya jangka panjang.
Sampai saat ini, penyakit ini belum dapat pasti diketuai penyebab hal ini dapat terjadi. Akan tetapi sebagian orang beranggapan bahwa penyebab munculnya melanoma ini adalah dikarenakan kulit yang terlalu sering terkena sinar ultraviolet ( UV ) buatan atau alami. Para peneliti hingga saat ini, masih berupaya mencari tahu apa penyebab pasti penyakit ini dapat terjadi. Cara mengobati kanker kulit melanoma pada tahap awal, dokter dapat melakukan operasi untuk mengangkat kanker kulit. Jika kanker telah menyebar ke sekitar kelenjar getah bening, mungkin juga akan diangkat. Setelah di Lakuakanlah operasi, anda akan mendapat obat yang disebut interferon. Kemudian, jika melanoma telah menyebar ke organ lain, operasi, terapi radiasi, kemoterapi, dan imunoterapi membantu menghilangkan gejala akan tetapi tidak dapat menyembuhkan secara total.
Menurut data WHO, ada sekitar 132.000 kasus penyakit melanoma yang muncul setiap tahunnya di seluruh dunia. Dalam setiap 3 kasus kanker, ditemukan salah satunya kanker kulit mekanoma yang di perkirakan ini akan terus meningkat karena lapisan ozon di langit yang setiap hari semakin menipis akibat dari pemanasan global.
4. Nekrolisis epidermal toksik
Nekrolisis epidermal toksik adalah suatu gangguan pada kulit yang sangat jarang terjadi dan dapat membahayakan nyawa seseorang, dikarenakan si penderita akan kehilangan lapisan luar kulitnya. Kondisi ini pun menyebabakan kulit terlihat seperti luka bakar dengan luka lepuh yang tersebar ke seluruh tubuh yang mengakibatkan penderitanya akan kehilangan 30 persen kulitnya. Dalam beberapa kasus, penyakit ini tidak dapat ditemukan apa penyebab sebenarnya. Biasanya nekrolisis epidermal toksik akan muncul akibat dari konsumsi obat baru. Selain dari reaksi pemakaian obat baru, infeksi seperti bakteri mikroplasma atau HiV juga dapat mengakibatkan penyakit nekrolisis epidermik toksik. Setiap tahunnya, terdapat kurang dari 15.000 kasus yang ditemukan.
5. Pemfigus vulgaris
Pemfigus vulgaris adalah jenis penyakit autoimun langka yang berarti sistem kekebalan tubuh kita yang pada biasanya memproduksi antibodi sebagai tameng untuk melawan virus atau bakteri yang dapat menginfeksi tubuh, berbalik menyerang ke sel-sel sehat yang ada di dalam kulit dan membran mukosa. Penyakit ini dapat menyebabkan gelembung pada kulit atau pada mulut. Penyakit ini ditandai dengan adanya benjolan-benjolan yang menyerupai bisul pada kulit. Benjolan ini sangat mudah untuk pecah dan akan meninggalkan bekas seperti luka lepuh yang rentan menjadi sarang infeksi.
Sama seperti jenis penyakit kulit mematikan di dunia yang lainnya, pemfigus vulgaris pun sampai saat ini belum di ketahui pasti apa yang menjadi penyebab munculnya penyakit satu ini. Tetapi ada beberapa faktor penyebab menurut para ahli yang dapat menyebabkan munculnya pemfigus vulgaris ini, diantara nya, stres, paparan sinar UV dan sinar-X, luka bakar, faktor gizi, perubahan hormon dan kehamilan, efek samping dari vaksinasi, proses penuaan dan yang terkahir adalah tumor.
Menurut data WHO, kira-kira 70% dari kasus Pemfigus vulgaris ditemukan terjadi pada usia 50-60 tahun dan jarang terjadi pada anak-anak. Kasus pemfigus vulgaris bervariasi antara 0,5 – 3,2 kasus per 100.000, dan pada orang dengan keturunan Yahudi khususnya Ashkenazi jewish insidennya meningkat setiap tahunnya.