Jangan Sampai Kegugur4n Inilah Tanda Awal Kehamilan yang Jarang Disadari

Posted on

Tanda kehamilan yang paling umum dikenali adalah terlambat menstruasi. Selain itu, gejala mual dan muntah juga kerap jadi tanda awal telah terjadi kehamilan. Padahal, ada beberapa tanda awal kehamilan yang jarang disadari, bahkan bisa muncul lebih cepat daripada tiga gejala di atas!

Bila mampu mengenali tanda awal kehamilan secara lebih dini, ibu hamil tentu dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik. Sebab, ibu hamil harus waspada dengan pemilihan obat yang masuk ke dalam tubuhnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda awal kehamilan yang jarang disadari.

  • Kram Perut dan Muncul Flek

Gejala ini sering terlewatkan karena muncul sangat awal, yakni minggu pertama setelah terjadi konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma). Artinya, gejala ini bisa muncul kira-kira di atas dua minggu pasca menstruasi terakhir.

Kadar nyeri dan kram perut yang terjadi akan berbeda setiap orang. Berdasarkan suatu studi terhadap 4.539 wanita, sekitar 28 persen menyatakan adanya nyeri saat terjadi flek ringan di awal kehamilan.

Munculnya kram dan flek terjadi akibat penempelan hasil konsepsi pada dinding rahim. Perdarahan yang terjadi disebut perdarahan implantasi, dan sering disangka sebagai menstruasi.

Umumnya perdarahan ini berlangsung kurang dari tiga hari. Bentuknya pun tidak berupa tetesan darah dari vagina, melainkan tampak ketika mengusap/ mengelap kemaluan.

  • Perut Kembung

Peningkatan hormon B-HCG memberikan gejala ketidaknyamanan pada saluran cerna. Kadar hormon B-HCG yang semakin meningkat sepanjang trimester pertama akan dibarengi dengan semakin beratnya gejala mual dan muntah. Namun, sebelum levelnya terlalu tinggi, dapat muncul gejala perut kembung pada sang ibu hamil.

Perut kembung dapat disertai gejala sering bersendawa atau buang angin pada ibu hamil. Gejala perut kembung juga dapat muncul tanpa bisa dijelaskan (tidak terkait dengan jenis makanan). Pada orang yang tidak menyadarinya, gejala ini kadang diabaikan.

Gejala awal kehamilan yang meliputi saluran cerna sering mengakibatkan nutrisi ibu hamil tidak terpenuhi dengan baik. Padahal, awal-awal kehamilan adalah masa penting bagi pertumbuhan organ janin.

Defisiensi nutrisi yang terjadi pada ibu hamil berdampak besar pada pertumbuhan janin. Janin membutuhkan kecukupan makronutrien dan mikronutrien (vitamin dan mineral) yang cukup selama kehamilan.

  • Kelelahan Berkepanjangan

Rasa lelah dan mengantuk berkepanjangan menjadi salah satu gejala yang sering dikeluhkan wanita. Tubuh yang terus-menerus terasa lelah terkait dengan peningkatan hormon progesteron yang terjadi selama kehamilan. Gejala ini bisa muncul pada minggu pertama pembuahan.

Pada saat yang sama, level gula darah yang lebih rendah dan produksi sel darah yang meningkat dapat menyedot energi ibu hamil. Karena itulah, tubuh ibu hamil mudah merasa lelah.

  • Perubahan Payudara

Dalam sebuah jajak pendapat yang dilakukan American Pregnancy Association, sebanyak 17 persen responden menyatakan bahwa perubahan pada payudara menjadi gejala terawal dari kehamilan yang mereka alami.

Perubahan yang terjadi antara lain perasaan nyeri dan pembengkakan pada payudara. Gejala ini bisa muncul 1-2 minggu setelah pembuahan. Perubahan hormonal berperan dalam terjadinya gejala tersebut. Selain itu, dapat juga muncul keluhan kesemutan, dan rasa penuh/berat pada payudara.

Gejala ini umumnya akan mereda sendiri ketika tubuh sudah beradaptasi dengan perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan. Namun, ketika usia kehamilan semakin meningkat, akan muncul perubahan yang lebih terlihat seperti menghitam dan membesarnya areola (area sekitar puting).

Agar gejala ini tidak sampai mengganggu kesehatan Anda di awal kehamilan, pemenuhan nutrisi sangat penting. Nutrisi yang diperlukan selama kehamilan dan menyusui antara lain asam folat, iodium, zat besi, kalsium dan DHA, serta vitamin dan mineral lainnya. Nutrisi ini bisa Anda dapatkan misalnya di daging ayam, daging ikan, telur, susu, buah, sayur, dan kacang-kacangan.

Tanda-tanda kehamilan yang jarang disadari tersebut bisa jadi tidak mudah dikenali karena mirip dengan gejala sebelum atau sesudah menstruasi. Selain itu kondisi setiap wanita berbeda dan pengalaman kehamilannya pun belum tentu sama. Namun yang terpenting adalah mengatasi gejala-gejala yang menyebabkan ketidaknyamanan dengan sebaik-baiknya.